Jalin Ukhuwah

Jalin Ukhuwah

waKTu sHoLat

Cermin Diri

Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”

=================================================

Saat kita menanam padi, rumput pun ikut tumbuh. TAPI..saat kita menanam rumput, tidak pernah tumbuh padi. Dalam melakukan kebaikan, kadang-kadang hal yang buruk turut menyertai. Namun, saat melakukan keburukan, tidak ada kebaikan bersamanya. Jangan bosan untuk berbuat baik, meski kadang tidak sempurna. Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki Kekurangan disamping kelebihannya & Kelemahan selain kekuatannya…

thiNk aBout...

Menyendiri lebih baik dari pada berkawan dengan yang buruk & teman bergaul yang saleh lebih baik dari pada menyendiri. Berbincang2 yg baik lebih baik dari pada berdiam & berdiam adalah lebih baik dari pada berbicara (mengobrol) yang buruk (HR. Al- Hakim)

===================================================

Sebaik-baik sahabatmu ialah yang selalu memperhatikan kepentinganmu, bukan karena suatu kepentingan yang diharapkan daripadamu untuk dirinya (Al Hikam)

Jumat, 27 Mei 2011

Dakwah adalah Cinta


Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?

Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.

In memoriam Ust. Rahmat Abdullah

sumber : http://supermenbanget.wordpress.com/2009/02/09/dakwah-adalah-cinta/

a song for mama...


You taught me everything
And everything you've given me
I always keep it inside
You're the driving force in my life, yeah


Kau mengajari saya segalanya
Dan memberi segalanya untuk saya
Saya selalu menyimpannya disisiku
Kau kekuatan pendorong dalam hidup saya, yeah

There isn't anything
Or anyone that I can be
And it just wouldn't feel right
If I didn't have you by my side

Tidak ada apa-apa
Atau siapa pun yang saya bisa
Dan itu tidak akan terasa benar
Jika kamu tidak di sisiku

 
You were there fo me to love and care for me
When skies were grey
Whenever I was down
You were always there to comfort me
And no one else can be what you have been to me
You'll always be you always will be the girl
In my life for all times

Kau ada di sana untuk saya dengan cinta dan peduli padaku
Ketika langit yang abu-abu
Setiap kali aku jatuh
Kau selalu ada untuk menghiburku
Dan tidak ada satu apapun yang kamu punya kau berikan padaku 

Kamu selalu dan akan selalu menjadi wanita,
Dalam kehidupan saya untuk setiap waktu

( chorus )
Mama, mama you know I love you
Oh you know I love you
Mama, mama you're the queen of my heart
Your love is like
Tears from the stars
Mama, I just want you to know
Lovin you is like food to my soul

(chorus)
Mama, mama kau tahu aku mencintaimu
Oh kau tahu aku mencintaimu
Mama, mama kau ratu hatiku
Cintamu seperti
Air mata dari bintang-bintang
Mama, aku hanya ingin kau tahu
Cintamu adalah seperti energi untuk jiwa saya

You're always down for me
Have always been around for me even when I was bad
You showed me right from my wrong
Yes you did

Kau selalu ada untukku
Selalu ada untuk saya bahkan ketika aku nakal
Kamu menunjukkan kepada saya benar dari yang salah
Ya kau

 
And you took up for me
When everyone was downing me
You always did understand
You gave me strength to go on



Dan kamu ada untuk saya
Ketika semua orang menjatuhkan saya
Kau selalu mengerti
Kau memberiku kekuatan untuk melanjutkan

There was so many times
Looking back when I was so afraid
And then you come to me
And say to me I can face anything
And no one else can do
What you have done for me
You'll always be
You will always be the girl in my life

Ada begitu banyak waktu
Melihat kembali ketika aku begitu takut
Dan kemudian kamu datang kepada saya
Dan katakan kepada saya, saya bisa menghadapi apapun
Dan tidak ada orang lain dapat melakukannya
Apa yang telah kamu lakukan untuk saya
Kamu akan selalu
Kamu akan selalu menjadi wanita dalam hidup saya

( chorus )
Never gonna go a day without you
Fills me up just thinking of you
I'll never go a day without my mama

(chorus)
Tidak hari tanpa mu
Mengisi saya hanya dengan berpikir tentang dirimu
Aku tidak akan pernah pergi tanpa mama

Senin, 23 Mei 2011

Hanya Sekedar Kemasan

Di sebuah warung pinggir jalan di bawah pohon rindang. Terjadi diskusi dua pria yang sama-sama lajang. Siang itu sinar sang matahari pun cukup terang. Melukiskan keadaan kedua hati sang pemuda bujang.

“Pokoknya nanti kalo ane nikah, kepengennya yang cantik, putih, rambutnya panjang, yaaa pokoknya yang jadi standar pria kebanyakan-lah” ujar Arya. Ranid yang duduk disampingnya hanya tersenyum mendengarkan ucapan dari temannya itu. Arya melanjutkan pembicaraannya ”..tinggi juga, tapi gak tinggi-tinggi amat juga sih, terruss langsing, dan dia juga udah harus sarjana”. Sambil mendengarkan celotehan sang teman sesekali Ranid memakan satu bungkus kuaci seharga Rp 1.500 yang telah ia beli di warung.

”Kalo tipe ente kayak gimana Ran??” tanya Arya kepada Ranid. Mendapat pertanyaan seperti itu Ranid hanya terdiam. Ranid tak habis pikir bahwa seorang Arya yang mengklaim aktivis Islam bisa-bisanya berkata secara mendetail tentang tipikal wanita idaman. Pertanyaan Arya seperti layaknya kembang api tahun baru-an yang menerangi kegelapan otaknya. Ia meminta waktu untuk menjawabnya dikarenakan sebungkus kuaci yang tadi ia beli belum habis dimakannya. Setelah selesai menyantap sebungkus kuaci tadi, Ranid menghela nafas sebentar untuk kemudian menjawab pertanyaan Arya.

”Sebenernya ane pribadi agak males ya kalo diajak diskusi tentang pernikahan, tapi berhubung ente tanya kayak gini, yaaa mau gak mau ane harus jawab. Tapi satu syaratnya ya, ente jangan kasih tau ke orang-orang tentang tipikal wanita idaman ane. Gimana, setuju??.” ujar Ranid meminta kesepakatan dari temannya Arya

”Siippp bosss, setuju!!.” Jawab Arya.

”Jauh sebelum kita berdua lahir kedunia Rasulullah SAW 14 abad lalu pernah bersabda yang intinya wanita itu dinikahi atas dasar empat hal. Kecantikan, harta, nasab, dan yang terakhir agama. Walaupun agama terakhir disebutinnya tapi Rasulullah SAW dalam lanjutan haditsnya menekankan bahwa dalam memilih wanita itu harus didasari oleh agamanya, oleh baik tidaknya agama sang wanita tersebut. Bahkan budak wanita yang berbibir tebal lebih baik ketimbang perempuan cantik tapi musyrik”. Papar Ranid.

” Karena ini yg ngomong Rasul SAW, maka kita sebagai umatnya mestinya ngikutin pesan yang udah disampaikan beliau SAW. ane pribadi lebih memilih agamanya ketimbang yang lain. Perkara yang tadi ente sebut dari mulai rambut panjang sampai S1 bagi ane pribadi itu hanya kemasan atau cuman bungkus aja.

”Nah, ngomongin bungkusan atau kemasan, nasibnya bakalan sama kayak gini”. Ranid menunjukkan kepada Arya sebuah bungkusan kuaci kosong yang ia telah beli tadi. ”Nih liat ya...”. Ranid terus saja meminta Arya untuk memperhatikan bungkusan kuacinya. Ranid kemudian berdiri dari duduknya masih dengan bungkusan kuacinya kemudian berjalan ke arah tempat sampah lalu membuang bungkusan kuaci tersebut ke dalam tempat sampah. Setelah itu Ranid pun duduk kembali disamping Arya.

”Maksudnya apa Ran??” tanya Arya yang masih bertanya-tanya dalam hatinya.

”Yaa, begitulah nasib yang namanya bungkusan, setelah kita pikir gak ada manfaatnya maka bungkusan tadi, pasti langsung kita buang ke tempat sampah” Jawab Ranid dengan bijak.

Ranid melanjutkan pemaparannya ”yaa, begitu lah kalo kita masih liat atau berpedoman dengan standar kemasan. Yang pertama kasian si wanitanya, takutnya kalo udah kita ”bosen” kemasannya maka dengan gampangnya kita buang itu kemasan. Yang kedua kasihan kitanya sebagai laki-laki, merasakan kebahagiaan Cuma sesaat. Cuma pada waktu kemasan tersebut masih kita anggap bagus dan sebagainya”.

”Dalam Al Quran sudah dijelaskan tentang kemasan tadi, coba aja ente buka surat al imron ayat 14 Allah berfirman ”dijadikan indah dalam pandangan manusia terhadap apa yang di inginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”.

”Udah jelaskan?? Di ayat itu perempuan duluan yang disebut. Dan di akhir ayat dikatakan Allah tempat kembali yang baik. Ini menunjukkan standar Allah dan tentunya juga Rasul SAW, lebih baik ketimbang standar kita”.

”Jadi intinya gak boleh cari yang cantik Ran??” Tanya Arya dengan penuh kepolosan.

”yaa, boleh-boleh aja, kan wanita tadi dinikahi atas empat dasar, cantik, harta, nasab, dan agama. Kalo memang ada wanita yang keempat unsur tadi masuk kedalam dirinya, sah-sah saja kita berusaha untuk mengejarnya. Tappiiiii, masalahnya apakah kita layak tuk mendapatkan yang seperti itu??” Jawab Ranid kepada Arya temannya.

Ranid melanjutkan jawabannya ”di surat an nuur udah gamblang dijelaskan bahwa wanita baik untuk laki-laki baik, dan sebaliknya wanita jahat untuk laki-laki jahat. Kalo kata ustadz-ustadz mah, kalo antum mau seorang Fatimah, maka antum harus jadi seperti sayyidina ’ali, dan kalo antum mau mendapatkan seorang ’Aisyah maka antum harus seperti Nabi Muhammad SAW. Wa Allahu A’lam bi Showab”.

” nah, sekali lagi apakah kita udah kayak orang-orang yang udah disebutin tadi??” bertanya balik Ranid kepada Arya.

Mendengar pertanyaan tadi Arya hanya diam membisu. Diam dan berpikir tentang apa yang dikatakan Ranid sahabatnya barusan.

(beberapa saat kemudian)

”Eh, ngomong-ngomong ente faseh bener bicara masalah pernikahan, emangnya ente mau nikah ya??” kali ini Arya yang berbalik bertanya kepada Ranid.

Mendengar pertanyaan tadi justru Ranid yang kini hanya diam dan membisu. Diam seolah pura-pura tidak tahu.

mukminsehat.multiply.com

dinarzulakbar_mail@yahoo.com

Kamis, 19 Mei 2011

SEJUTA CINTA untuk SAHABATku


Aku punya seribu wajah bukan untuk menipu orang lain. Tidak pernah terbesit di hatiku untuk menipu mereka, tidak. Salahkah diriku bila aku mempunyai banyak wajah?. Di tiap kesempatan ku pakai topeng-topeng itu. Bukan untuk membohongi mereka, tapi ku hanya tak ingin mereka tau apa yang sedang dialami diriku hari ini. Bukan berarti ku tak jujur, atau tak terbuka.

Di satu kesempatan ku harus tersenyum karna kebahagian kawanku walaupun diwaktu bersamaan hatiku sedang bersedih. Di kesempatan lain ku harus berwajah turut sedih karna kesedihan yang dialami sahabatku, walaupun terkadang ku tau hal itu sepele untuk ditangisi.

Disaat ku butuh seseorang untuk mendengar keluh kesahku, tapi ternyata ada teman yang lebih membutuhkan diriku diposisi pendengar dan aku pun melakukannya.  Sekali lagi ku harus ada untuk mereka dengan segala keterbatasanku, ku harus ada untuk mereka.

kau datang padaku seperti biasa
ku sambut bahagia dengan tangan terbuka
kau balas dengan senyuman seadanya
ku tahu ada sesuatu yang berbeza

kau hanya diam seribu bahasa
hanya di matamu yang cuba berbicara
bahwa saat ini hatimu terluka
kau tahu ku ada di sini untukmu

mencuba tak berkedip
menahan tegar di hujung mata
hingga kau pun tak kuasa
berderailah airmata
dalam pelukku kau curahkan semua

menangislah...
kadang manusia terlalu sombong tuk menangis
lalu untuk apa airmata telah dicipta
bukan hanya bahagia yang ada di dunia
menangislah...
di bahuku kau berikanku kepercayaan
bahwa laramu adalah haru biruku
kerna ku adalah sahabatmu

menangislah...(dibahuku ku disini untukmu)
menangislah...(dibahuku kerna ku sahabatmu)           _firdaus_Menangislah dibahuku_

ku hanya ingin ada dan berusaha ada disaat kalian membutuhkan ku, tapi bila diri ini kadang alfa ku minta maaf dengan segala keterbatasanku. Terkadang tak ku pungkiri diriku pun suka asik dengan dunia ku sendiri. Menghilang dari kalian, bukan karena ku lupa dengan kalian tapi ku butuh waktu untuk menyendiri. Diriku pun terkadang heran apa yang salah didalam diriku sehingga banyak dari beberapa dari kalian menghilang dari kehidupanku dan berpikir ku tak perhatian dengan kalian. Ku pun sama dengan kalian hanya manusia biasa, tapi ku selalu ingin ada di saat kalian butuhkan. Suka duka bersama kalian punya tempat tersendiri di sisi hatiku. Kisah kalian adalah pelajaran hidup buat ku. Suka duka kalian adalah bagian dari hidupku juga. Kalian punya ruang dihatiku selalu dan akan selalu ada ruang dihatiku. Jangan sangsikan ini duhai kawanku. Aku dengan sepotong hati punya sejuta cinta untuk sahabatku, ku coba itu.

Bus Kehidupan

Oleh Fathelvi Mudaris

Jika naik bus semisal kampus pas lagi terik-teriknya mentari dan ada beberapa pilihan tempat duduk yang masih kosong (pas penumpangnya agak sepi), biasanya aku akan melakukan estimasi, kira-kira kalau duduknya di sebelah sini, bakalan terkena panas matahari gak yah?

Nah, hari ini, ketika aku naik bus, hanya ada satu bangku yang tersisa, padahal, menurut perkiraanku, tempat duduk itu bakalan ketiban panas. Tapi, alhamdulillaah, dari pada harus berdiri, mending duduk di tempat yang panas. Alhamdulillaah, syukuri apa yang ada.

Pas sampai di kampus Politeknik (poltek), banyak yang turun dan banyak pula yang naik. Tiba-tiba aku tertarik memperhatikan tingkah mahasiswa yang sedang menaiki bus. Sebut saja namanya mrs. X. Jadi, mrs. X awalnya ia di posisi berdiri. Lalu, dia memiliki kesempatan untuk bisa duduk di dua tempat. Satu di sisi kanan. Satu lagi di sisi kiri. Waktu sampai di poltek, sisi kanannya lagi terik, terkena matahari, dan bagian yang tidak terkena mataharinya adalah bagian kiri. (Sebelumnya, aku sudah melakukan estimasi, sebelah mana sih yang bakalan terkena panas nantinya dan hasilnya: bagian yang akan terkena panas itu adalah sebelah kiri).

Lalu, dalam hati, aku menerka-nerka, kira-kira tempat duduk mana yaah yang akan dipilih oleh mrs. X? Hmm…kayaknya dia memilih sisi yang rindang sesaat deh, sisi kiri. Padahal, sisi kanannya justru posisinya lebiih dekat dengan mrs. X. Ternyata benar! Mrs. X lebih memilih sisi kiri yang awalnya rindang itu! Tapi, mrs. X tak menyadari bahwa ia justru akan mendapatkan panas lebih lama, ketika bus sudah jalan lagi, karena sisi kiri itu memang ketiban panas. Lumayan lama juga waktu yang harus dihabiskan dengan panas yang sangat terik dari kampus politeknik hingga Pasar Baru (sekitar lima kilometer). Dalam hati, aku jadi tertawa saja. Sembari bergumam, juga dalam hati, “sepertinya kamu salah pilih deh.” Hehe. Padahal kan semestinya, DIINGATKAN dan DIKASI TAU!

Lalu, apa pentingnya siih membahas masalah memilih tempat duduk? Haaa…iyah! Ada plajaran yang bisa kita ambil dari fenomena ini!

Kita ibaratkan mrs. X adalah diri kita dan kehidupan kita. Lalu bangku bus sisi kiri (yang awalnya rindang) adalah kehidupan dunia. Dan sisi kanan (sepanjang jalan hingga ke pasar baru yang kemudian lebih rindang) adalah kehidupan akhirat. Jangka waktu perhentian bus di politeknik adalah jangka waktu kehidupan dunia. Dan jangka waktu perjalanan ke pasar baru adalah jangka waktu kehidupan akhirat (yang lebiiiiiih panjang waktunya disbanding perhentian sesaat di halte saja).

Ketika di perhentian (halte), kita akan di hadapkan terhadap pilihan, mau sisi yang mana? Jika kita tak memiliki pertimbangan jangka panjang, maka tentu pilihan kita jatuh pada sisi kiri, karena TERLIHAT RINDANG (pada saat itu). Tapi, jika kita memiliki pertimbangan dan sebuah visi akhirat, maka kita akan memilih tempat yang sisi kanan dengan pertimbangan, biarlah panas sedikit pas di halte, toh pas busnya sudah jalan, kita insya Allah memperoleh kenikmatan, lebih rindang. Ada angin sepoi-sepoi lagi!

Dalam kehidupan, kita sering kali silau dengan kenikmatan yang sesaat saja. Kenikmatan yang bahkan sangat sebentar! Seperti memilih tempat yang rindang di bangku bus itu tadi. Andai saja, kita mempertimbangkan untuk jangka yang panjang, mungkin kita akan memilih tempat yang agak bepanas-panasan dulu awalnya. Tapi, toh, kemudian, ketika bus sudah jalan, kita akan mendapat tempat yang rindang. Pun begitu halnya, ketika kehidupan di dunia, kita memikirkan untuk kehidupan jangka panjang kita, yaitu akhirat…, yang lebiiiiih lama dari pada kehidupan dunia yang teramat sejenak ini, maka insya Allah ketika di akhirnya yang kita dapatkan adalah kenikamatan dalam jangka waktu yang lebih lama. Yang takkkan pernah dapat teritung lagi dengan dimensi waktu.

Nah, ini analog banget dengan kehidupan kita kan yah? Sering kali tersilau dengan kehidupan dunia yang sifatnya sementara. Okehlah awalnya kelihatan nikmat, tapi, ketika sampai di perjalanan yang sesunguhnya, di kehidupan akhirat, kita akan sengsara! Dan jangkanya sungguh2 sangat lama! Macam koruptor itu, yang silau dengan kehidupan kenikmatan dunia yang sesaat, tapi, ntar, pas diakhirat, semua perbuatannya kan bakal dimintai tanggung jawab. (pengecualian untuk koruptor yang taubat dengan taubatan nasuha. ^_^. Bukan taubatan sambaladohaaa. hihi)

Tapi, ada yang kurang juga dari sikap analog di atas! Semestinya, jika ada orang yang tau, yang mengetahui bahwa tempat yang awalnya kelihatan rindang itu nanti bakalan panas, maka ia HARUS menyampaikan kepada mrs. X, bahwa tempat itu akan kepanasan nantinya. Nah, dalam kehidupan nyata, ini lah perannya da’wah! Pentingnya mengajak kepada jalan yang benar dengan cara yang hikmah. Yang ngajak jugah, mestinya adalah yang duduk di sisi kanan. Jadi gak Cuma ngajak doang, tapi ia sendiri sudah melakukan dan mencontohkannya. (Jangan seperti diriku, yang tadi Cuma jadi pengamat saja, lalu hanya tertawa saja dalam hati sembari bergumam, “kayaknya kamu salah pilih deeh”. Jika tak dibilang, bagaimana coba mrs. X bisa tau? Hehe, ini kan hanya contoh yah?)

Yaah, setidaknya analog ini semuanya memberikan kita plajaran. Segala sesuatu, insya Allah ada hikmahnya, jika kita menggali sisi lain itu. Jika kita bersedia untuk belajar darinya. Belajar dari apa saja, meski hanya sebuah pemilihan tempat duduk di bus. Meski hanya sebuah perjalanan sederhana. Meski hanya dari peristiwa peristiwa kecil yang terjadi di dalam kehidupan kita.

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya jika mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut [29] : 64)

Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasullullah SAW bersabda, “Neraka itu tertutup dengan berbagai kesenangan dan surga itu tertutup dengan berbagai ketidaksenangan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra, dari NAbi SAW., beliau bersabda, “Orang yang cerdas yaitu orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati. Dan orang yang kerdil yaitu orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia mengharapkan berbagai harapan kepada Allah.” (HR. At-Tarmudzy)

www.fathelvi.blogspot.com

Senin, 02 Mei 2011

SATANIC...


Kisah ini ku tau dari sebuah novel, tapi entah sekarang novel itu berada dimana. (hiks..hiksss..sedih deh..novelku sudah jalan-jalan ke beberapa tempat ^-^). Yang kuingat sinopsisnya aj hehehe…

Adalah dua sahabat yang sedang mencari ketetapan beragama. Dua sahabat ini hidup di penampungan Broken Home. Eddie, sejak kecil tidak tau siapa kedua orang tuanya, sedangkan Fritzie adalah anak orang kaya, dia lari dari rumah karena orang tuanya cerai berai.

Mereka berdua sudah beberapa kali berpindah agama, tapi tidak ada kesan mendalam di dalam hati mereka. Untuk mencari keyakinan suatu agama kedua sahabat ini akhirnya berpisah di New York.


Agama yang dimana minuman keras, obat-obat terlarang dan perzinaan diperbolehkan. Agama ini didirikan pada tanggal 30 April 1966. Pendirinya adalah Anton Szandor La Vey. Pemimpinnya ini adalah Lucifer King of King alias si Raja Iblis. Namun, tidak ada yang pernah melihatnya. Hanya para gadis yang pernah dipersuntingnya yang pernah melihat. Mereka juga mengaku pernah berhubungan intim dengan Lucifer. 

La Vey menulis The Satanic Bible atau Injil Setan untuk pedoman pengikutnya. La Vey meninggal pada tanggal 29 Oktober 1997. Sekarang dipimpin jandanya Blanche Borton dan bekerja sama dengan pendeta Mendes yaitu pengacara iblis.

Agama ini sudah menyebar di 11 negara di bagian Amerika bahkan Asiapun sudah masuk jaringannya dan hamper menguasai dunia.

Dengan mengetahui ini Eddie merasa sedih karena gadis yang ia cintai kini sudah berubah. Suatu hari Eddie mencocokkan alamat yang ia dapat dari Nick, dia melangkah dengan mantap. Eddie memasuki pekarangan rumah, disayap kiri rumah dia melihat gadis yang sangat ia kenal. Fritzie. Gadis itu sedang disembuhkan oleh pendeta Michael, seorang penginjil yang sudah banyak mengobati para pemuja setan.

Karena disembuhkan oleh pendeta akhirnya Fritzie menjatuhkan pilihannya untuk masuk ke agama Kristen. Eddie sedih gadis yang ia cintai kini sudah jauh dari dirinya. Tapi berkat kecintaannya kepada Allah dia dapat merasakan bahwa Hidayah Allah tidak dapat datang pada semua orang. 

Hidayah itu tak semua orang bisa mendapatkannya. Cinta pada manusia tidak seberapa dengan cinta kita kepada Allah yang telah begitu dalam merasuki jiwa kita. 

“Laqum dinukum waliadin, bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.

Never Say Never...


See I never thought that I could walk through fire.
I never thought that I could take the burn.
I never had the strength to take it higher,
Until I reached the point of no return.

Lihat Saya tidak pernah berpikir bahwa saya dapat berjalan melalui api.
Saya tidak pernah berpikir bahwa aku bisa menyala.
Saya tidak pernah memiliki kekuatan untuk
lebih tinggi,
Sampai aku mencapai titik tidak bisa kembali.

And there's just no turning back,
When your hearts under attack,
Gonna give everything I have,
It's my destiny.

Dan tidak hanya ada jalan kembali,
Ketika hati
mu diserang,
Akan memberikan semua yang saya miliki,
Ini takdirku.
I will never say never! (I will fight)
I will fight till forever! (make it right)
Whenever you knock me down,
I will not stay on the ground.
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up up up,
And never say never.

Aku tidak akan pernah mengatakan tidak pernah/bisa! (Saya akan berjuang)
Saya akan berjuang
selamanya! (membuatnya kanan)
Setiap kali Anda memukul ku terjatuh,
Aku tidak akan jatuh selamanya.
Bangkit,
Bangkit,
Bangkit,
Bangkit,
Dan tidak pernah mengatakan tidak pernah/bisa.

I never thought I could feel this power.
I never thought that I could feel this free.
I'm strong enough to climb the highest tower.
And I'm fast enough to run across the sea.

Saya tidak menyangka bisa merasakan kekuatan ini.
Saya tidak pernah berpikir bahwa aku bisa merasakan kebebasan.
Saya cukup kuat untuk mendaki menara tertinggi.
Dan aku cukup cepat untuk menyebrangi lautan.

Here we go!
Guess who?
JSmith and Jb!
I gotcha lil bro.
Di sini kita pergi!
Tebak siapa?
JSmith dan Jb!
Aku bersamamu sobat.

I can handle him.
Hold up, aight?
I can handle him.

 
Aku bisa menanganinya.
Tahan, ?
Aku bisa menanganinya.

Now he's bigger than me,
Taller than me.
And he's older than me,
And stronger than me.
And his arms a little bit longer than me.
But he ain't on a JB song with me!

Sekarang dia lebih besar dari saya,
Lebih tinggi dari saya.
Dan dia lebih tua dari saya,
Dan lebih kuat daripada aku.
Dan lengannya sedikit lebih kuat dari saya.
Tapi dia tidak pada sebuah lagu JB dengan saya!

I be trying a chill
They be trying to side with the thrill.
No pun intended, was raised by the power of Will.

Saya akan mencoba tanpa hati
Mereka akan mencoba ke samping dengan cemas.
No pun intended, dibesarkan oleh kekuatan Will.

Like Luke with the force, when push comes to shove.
Like Cobe with the 4th, ice water with blood.

 
Seperti Lukas dengan kekuatan, ketika datang tekanan untuk mendorong.
Seperti COBE dengan air, air es dengan darah.

I gotta be the best, and yes
We're the flyest.
Like David and Goliath,
I conquered the giant.
So now I got the world in my hand,
I was born from two stars
So the moon's where I land.

Aku harus menjadi yang terbaik, dan ya
Kami adalah flyest.
Seperti David dan Goliath,
Aku menaklukkan raksasa.
Jadi sekarang aku punya dunia di tanganku,
Saya lahir dari dua bintang
Jadi bulan di mana saya tinggal.



 









 

Instrument...