- Sampaikan sebelum acara
- Kemukakan mengapa anda ‘layak’ tidak hadir
- Berikan aleternatif lain
- Lihatlah perasaan kita, apa kita nyaman dan menikmati ketidakhadiran ini?
Jalin Ukhuwah

waKTu sHoLat
Cermin Diri
Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”
=================================================
Saat kita menanam padi, rumput pun ikut tumbuh. TAPI..saat kita menanam rumput, tidak pernah tumbuh padi. Dalam melakukan kebaikan, kadang-kadang hal yang buruk turut menyertai. Namun, saat melakukan keburukan, tidak ada kebaikan bersamanya. Jangan bosan untuk berbuat baik, meski kadang tidak sempurna. Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki Kekurangan disamping kelebihannya & Kelemahan selain kekuatannya…
thiNk aBout...
Menyendiri lebih baik dari pada berkawan dengan yang buruk & teman bergaul yang saleh lebih baik dari pada menyendiri. Berbincang2 yg baik lebih baik dari pada berdiam & berdiam adalah lebih baik dari pada berbicara (mengobrol) yang buruk (HR. Al- Hakim)
===================================================
Sebaik-baik sahabatmu ialah yang selalu memperhatikan kepentinganmu, bukan karena suatu kepentingan yang diharapkan daripadamu untuk dirinya (Al Hikam)
Rabu, 20 Juli 2011
Mencari-cari Alasan, Kita dan Mereka
Senin, 18 Juli 2011
Ku Lihat Indahnya Islam di Dirimu..
Memories Juli 2011 *16 (Mengumpulkan kembali pecahan kaca 1)
Kamis, 14 Juli 2011
Rani Seorang bocah kelas 4 SD, menulis surat Do’a-Do’a utk Allah
Rani merupakan anak semata wayang di keluarganya. Ayahnya sedang mengidap sakit keras, bahkan dokter telah menyerah dan memvonis bahwa umur ayah Rani tidak akan lama lagi. Beberapa hari berlalu, kali ini, tidak seperti biasanya sebelum berangkat ke sekolah Rani memeluk tubuh ayahnya erat-erat, lama sekali, Rani mencium kening dan pipi ayahnya. Bundanya menatap sedih, seolah terlihat Rani khawatir tidak bisa melihat ayahnya lagi sepulang dari sekolah nanti.
Setelah Rani berangkat, Bunda Rani merapikan meja belajar anaknya, kemudian hatinya tergerak untuk membuka amplop-amplop yang berada di atas meja itu. Ia membaca surat buatan anaknya itu satu per satu. ‘Kepada Allah di tempat, Ya Allah, Rani besok mau ujian Matematika, baguskan nilai Rani ya Ya Allah. Amiin.’ Bundanya tersenyum kemudian membuka surat yang lain. ‘Untuk Allah yang Rani cintai, hari ini Rani menanam bunga di dekat jendela kamar Rani, tumbuh suburkan bunga-bunga yang Rani tanam ya Ya Allah. Terimakasih Ya Allah.” Di surat lainnya Rani menulis, ‘Ya Allah, hari ini Rani diganggu anjing si Anu. Hukum anjing si Anu itu Ya Allah.” Sejenak kemudian bunda Rani berhenti membaca, ia baru menyadari sesuatu. Do’a-do’a Rani itu, Allah telah mengabulkan semuanya. Beberapa hari yang lalu dengan bangga Rani menunjukkan nilai matematika yang bagus kepada bunda dan ayahnya. Bunda Rani langsung berdiri dan mengintip ke jendela, terlihat bunga berwarna-warni bergoyang-goyang ditiup angin sepoi-sepoi. Subhanallah! Bunga itu tumbuh subur seperti yang diminta Rani kepada Allah. Bunda Rani langsung membuka semua surat-surat yang lainnya. Kemudian hatinya bimbang dan heran. Mengapa tak satu pun surat yang berisi permohonan agar ayahnya segera sembuh?
Di siang harinya telepon rumah berdering, ”Assalamu’alaikum, dengan bundanya Rani?” suara di seberang sana. “Wa’alaikumussalam, iya. Dengan siapa? Ada apa ya?” Tanya Bunda Rani. “Ibu, saya guru Rani di sekolah. Kami ingin memberitahu ibu kalau Rani mengalami kecelakaan, ia terjatuh dari lantai empat sekolah dan meninggal.” Betapa shock dan kagetnya mendengar berita yang menimpa puteri semata wayangnya.
Setahun sudah berlalu semenjak kejadian itu. Ayah Rani yang dulunya telah diprediksi oleh dokter tidak akan berumur lama lagi tersebut masih hidup hingga kini. Bahkan keadaannya semakin hari semakin membaik. Ayah dan bunda Rani masih sangat kehilangan dan terpukul sehingga mereka tak pernah lagi membuka kamar tidur Rani dahulu. Mereka mengunci kamar itu dan tak pernah masuk ke dalamnya karena akan merasa sangat sedih jika melihat kamar itu. Hingga suatu kali saat Bunda Rani tengah lewat di depan pintu kamar Rani terdengar bunyi sesuatu, seperti suara benda jatuh. Akhirnya karena penasaran Bunda Rani membuka pintu itu setelah setahun lamanya terkunci. Ternyata yang terjatuh adalah ukiran ayat kursi dari kayu yang tergantung di kamar Rani. Bundanya pun bermaksud membersihkan debu di benda itu dan menggantungnya kembali di dinding. Namun, ia melihat sesuatu terselip di balik ukiran kayu itu, ternyata surat Rani! Bundanya membuka kertas itu dan membaca isinya, ’Ya Allah, Ayah Rani sedang sakit keras Ya Allah. Tolong jangan ambil nyawa Ayah Ya Allah. Ganti saja dengan nyawa Rani.’
Diangkat dari sebuah kisah nyata yang dikisahkan di radio Fajri FM Bogor
❤.Seandaikan lelaki tahu.❤
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan jatuh cinta,lelaki itu tidak semestinya punya segalanya tetapi lelaki itu adalah segalanya di hatinya.
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan itu mengalirkan air mata, itu bukan bermakna dia lemah, tetapi dia sedang mencari kekuatan untuk terus tabah mencintai lelaki itu.
Andai lelaki tahu..
Apabila seorang perempuan marah, memang dia tidak mampu mengawal perasaannya tapi percayalah, itu maknanya dia sangat mengambil berat dan menyayangi lelaki itu. Lihat saja pasangan yang baru bercinta, mereka jarang berantem. Tetapi percayalah semakin bertambah sayang mereka pada seseorang, semakin pula banyak sesuatu yang terjadi.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan cerewet, dia tidak pernah bermaksud untuk membuat anda risih, tapi dia mahu lelaki mengenalinya dengan lebih dekat.
Andain lelaki tahu..
Apabila perempuan berkata dia mau kamu berubah, itu bukan bermakna dia tidak mahu menerima kamu seadanya, tetapi dia mahu menjadikan anda lebih baik, bukan untuk dirinya, tetapi untuk masa depan anda.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan cemburu dan tidak percayakan kamu, bukan bermakna dia tidak sayang..tetapi dia terlalu sayangkan kamu dan masih mengangap kamu anak kecil yang masih memerlukan sepenuh perhatian. terkadang dia terlalu risau sekiranya terlalu percaya, kamu akan mengkhianati kepercayaan yang diberi. Naluri keibuannya sangat kuat. Dia hanya mahukan yang terbaik untuk kamu .
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan merajuk, jangan kata dia melebay-lebay. Dia bukannya mahu dipujuk dengan uang atau hadiah, tetapi cukup dengan perhatian yang boleh buat perempuan rasa dihargai.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan jarang mengatakan ‘i love u’, itu tidak bermaksud dia tidak mencintai kamu tetapi dia mahu lelaki itu merasai sendiri cintanya, bukan hanya hadir dari kata-kata tetapi juga melalui bahasa tubuhnya.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan kata dia rindu sama kamu, dia benar-benar maksudkannya.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan bilang lelaki lain itu lebih baik dari kamu, jangan percaya kata-katanya kerana dia hanya mau menguji kamu. Dia mahu melihat sejauh mana kamu sanggup menjadi yang terbaik di matanya. Walaupun sebenarnya memang kamulah yang terbaik di hatinya. Selagi dia denganmu, percayalah, walaupun perempuan menganggap masih ramai lagi yang lebih baik di matanya tetapi di hatinya, kamu tetap yang terbaik.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan menjadi tengking, dia bukan bermaksud untuk menjadi tengking, tapi dia mahu melihat sejauh mana lelaki itu mampu bersabar dengan sikanya. Percayalah, hati perempuan itu sangat lembut.
Andai lelaki tahu..
Apabila perempuan berkata, “tolong tinggalkan saya!”, dia tidak bermaksud menyuruh anda pergi selamanya. Dia hanya mahu menenangkan fikirannya sebentar saja. Apabila dia kembali tenang, percayalah dia akan mencari anda semula. Itu tandanya dia benar-benar mencintai anda. Perempuan sulit untuk mengawal perasaan. Dia terlalu emosional. Tapi dialah yang paling menyayangi anda dan sangat sensitif dengan perubahan pada diri anda.
Andai lelaki tahu..
Sememangnya Allah menciptakan lelaki dan perempuan itu dengan perbedaan yang tersendiri. Tetapi sekiranya mereka saling memahami, mereka akan saling melengkapi dan menyempurnakan . Perempuan itu diciptakan oleh Allah indah sekali. Di sebalik air matanya, tersimpan seribu satu kekuatan yang bakal menjadikan seorang lelaki itu merasa selamat bersamanya. Biarpun sebenarnya perempuan itu tampak lemah tapi dia punya kekuatan tersendiri yang bisa menggoncang dunia dan mungkin bisa pula membuat lelaki menjadi lemah kerananya. Jadi hargailah kehadiran seorang perempuan dalam hidup anda kerana dia didatangkan bukan dengan kelemahan sahaja tetapi dia juga ada kekuatan untuk menyongkong anda dan membuatkan hidup anda lebih sempurna. Dialah yang bakal menjadi perempuan bekerjaya, isteri juga ibu yang terbaik untuk anak2 anda.
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Rabu, 13 Juli 2011
Quiz untuk anda yang punya banyak masalah!!!
Apakah anda merasa bahwa ujian dari Allah ini terlalu berat?
Apakah anda sudah hampir berputus asa dengan ujian-ujianNya?
Eits! Jangan dulu. Ikuti kuis di bawah ini!
Sebelum menjawab pertanyaan2 di bawah ini, saya ingatkan yah. Harap tidak terlalu tergesa2 membaca kalimat demi kalimatnya, sehingga anda bisa meresapi makna yang terkandung di dalam pertanyaan2 tersebut.
Yuks, kita mulai! Dan jawablah pertanyaan ini cukup di dalam hati ( ga usah teriak2) Hee... ^_^
1. Mungkinkah guru memberikan ujian iseng2 untuk "muridnya" begitu saja tanpa tujuan?
2. Mungkinkah guru memberikan ujian kepada "muridnya" tanpa menyiapkan jawabannya?
3. Mungkinkah guru memberikan ujian tanpa mempersiapkan anak "muridnya"?
4. Mungkinkah guru memberikan ujian anak SMA kepada anak SD?
5. Mungkinkah guru tidak menaikan kelas "muridnya" yg mampu menjawab ujian?
Naaah, pasti hampir semua menjawab, tidak mungkin!!!
Klo guru kita di sekolah aja begitu, apalagi Allah...
1. Mana mungkin Allah akan menurunkan masalah iseng-iseng begitu saja tanpa tujuan?
2. Mana mungkin Allah menurunkan masalah kepada Anda tanpa menyiapkan solusinya?
3. Mana mungkin Alllah menurunkan masalah tanpa mempersiapkan anda terlebih dahulu
4. Mana mungkin Allah menurunkan masalah yang anda tidak mampu mengatasinya?
5. Mana mungkin Allah tidak mengangkat derajat anda ketika mampu mengatasinya?
Soooo, keep optimis! Semua masalah itu bukan iseng iseng Allah turunkan kepada kita, karena semua sudah seizin Allah dan pasti, sekali lagi PASTI! Allah akan sudah punya solusinya yang anda harus intropeksi untuk menemukannya.
Mungkin saja dengan ujian2 masalah itu, Allah ingin "menggodok" kita agar lebih tangguh.
Mungkin saja dengan ujian2 masalah itu, Allah ingin "menjewer" kita karena dosa2 dan kesalahan2 kita di masa lalu.
Karena Allah sudah berjanji dalam surat cintanya, yaitu Alquran surat 94 ayat 5 dan 6 :
"Karena sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan"
Naaaah, setelah mengikuti quiz di atas, masihkan anda stress dengan ujian dan masalah yang bertubi2 dari Allah yang diberikan kepada Anda? Selamat! Bagi anda yang sekarang sudah lebih lega dan tenang untuk menghadapi masalah demi masalah anda yang saya jamin tidak akan pernah berhenti!
Klo ingin tidak punya masalah, yah jangan hidup!
Klo ingin terus hidup, yah bersiaplah untuk menghadapi masalah2 kehidupan anda!
By : IGO
Dikutip dengan sedikit perubahan dari : ippo right, percepatan rezeki.
NB : Klo quiz ini bermanfaat bagi anda, maka tolong share dan copas ke orang2 yang anda sayangi...
Jumat, 08 Juli 2011
Adab Bertamu
Sudah seyogyanya bagi seorang Muslim yang beriman kepada Allah dan hari kemudian selalu menghormati dan memuliakan tamu-tamunya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah memuliakan tamunya”. Demikianlah perhatian Islam dalam bermu’amalah (hubungansosial). Hadits ini menerangkan tentang bagaimana adab seorang tuan rumah terhadap tamunya, tetapi bagaimana tuntunan Islam dalam bertamu?..
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak bertamu atau berkunjung kerumah saudaranya, diantaranya haruslah meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu, hal ini telah tercantum dalam firman Allah SWT didalam Al Qur’an yang mulia:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan member salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorang pun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja) lah, Maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih suci bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. AnNuur: 27-28)
Sewaktu jahiliyah ketika seseorang bertemu dengan saudaranya maka saling bertegursapa dengan mengucapkan: “selamat pagi!,selamat siang!, selamat malam!”, begitulah cara mereka mengucapkan selamat diantara mereka. Suatu hari ada diantara mereka berkunjung kerumah saudaranya dan langsung masuk rumahnya tanpa meminta izin terlebih dahulu, maka Allah memberikan petunjukNya melalui firmanNya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan member salam kepada penghuninya”.
Islam membatasi kita hanya boleh mengetuk pintu rumah atau menekan bel 3 kali saat bertamu, jika tuan rumah tidak membukakan pintu maka ada 2 kemungkinan; 1) Tuan rumah tidak ada di rumah, atau 2) Tuan rumah tidak siap/suka menerima tamu. Jika telah mengetuk pintu rumah atau menekan bel 3 kali tuan rumah masih diam, maka harus meninggalkan rumah tersebut. hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:
“Dari Abu Sa’id Al Khudri berkata: “ketika saya berada dalam salah satu majlis orang-orang Anshar, tiba-tiba Abu Musa datang dengan wajah cemas, kemudian beliau berkata: ”Aku telah minta izin (bertamu) kepada Umar RA sampai tiga kali dan tidak ada jawaban darinya maka aku pun segera kembali pulang”, Abu Sa’id berkata: ‘apa yang menyebabkan anda kembali pulang?’ ,akupun(Abu Musa) berkata: ‘Aku telah minta izin sebanyak tiga kali dan tidak ada jawaban untukku maka aku pun kembali’, karena saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘jika diantara kalian meminta izin (bertamu) sebanyak tiga kali dan tidak ada jawaban baginya, hendaklah kembali pulang’. Abu Said berkata: ‘demi Allah, hendaklah anda memberikan dalil, apakah ada diantara kalian yang mendengar langsung dari Nabi SAW tentang itu? ’Ubay bin Ka’ab berkata: ‘Demi Allah, tidak ada yang mendengar hadits tersebut melainkan hanya sebagian kecil saja, dan saya termasuk bagian itu, kemudian aku pun mengabarkan kepada Umar RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda tentang itu’”. (HR. Bukhari)
Dengan demikian maka dapat menghilangkan rasa su’udzoh dan prasangka buruk terhadap sesama. Sebagaimana disebutkan diakhir ayat “…itu lebih suci bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Demikianlah tuntunan yang telah diajarkan Islam kepada kita, jika hendak bertamu atau pun berkunjung, tidak diperbolehkan langsung masuk tanpa meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu, kecuali jika rumah tersebut diketahui tidak berpenghuni, maka diperbolehkan masuk jika ada keperluan yang mengharuskan masuk, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Qur’an yang menerangkan hali ni:
“tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan danapa yang kamu sembunyikan”. (QS. AnNuur: 29).
Ini merupakan pengkhususan dari ayat sebelumnya, yaitu tidak diperbolehkan masuk rumah sebelum mendapat izin, sedangkan rumah yang tidak berpenghuni maka tidak mengapa masuk, jika ada keperluan untuknya.
Dan Jika ingin bertamu maka harus di pilih waktu yang tepat sehingga tidak menyusahkan tuan rumah, misal tidak bertamu pada malam hari. Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore (HR. Muttafaqun ‘Alaihi).
Jika menginap maka batas waktu menginap bagi tamu hanya 3 hari, setelah itu tamu harus tahu diri dan meninggalkan rumah tersebut.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah ia memuliakan tamu. Jatah harinya satu hari satu malam dan bertamu selama 3 hari. Lebih dari itu berarti sedekah. Janganlah ia terus tinggal disana hingga menyusahkan tuan rumah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Waktu 3 hari sudah cukup bagi tuan rumah dalam melayani tamu, bisa dibayangkan repotnya tuan rumah jika tamu berhari-hari menginap dirumahnya. Dia harus menyediakan makanan, melayani berbicara dan lain-lain. Apalagi rumahnya kecil, kamar tamu dan kamar mandi terbatas, sementara dia harus menjaga aurat keluarganya agar tidak terlihat oleh tamu.
Jika tamu menginap melebihi 3 hari maka tuan rumah boleh mengusir secara halus agar tamu segera meninggalkan rumahnya, karena kewajiban melayani tamu maksimal 3 hari.
Begitu indahnya jika kita memahami Islam dan menjalankannya, jika sama-sama memahami adab bertamu maka tidak akan timbul saling tidak enak antara tuan rumah dan tamu. Disamping itu, begitu rinci Islam mengatur kehidupan ini, adakah agama yang lebih baik dari Islam?
Wallahua’lam bishshowab
http://setyawaan.wordpress.com/2010/11/23/adab-bertamu/
Dunia Yang Berbeda
Percakapan terjadi antara Hasanah dan Angelika, “Kenapa kamu selalu berpakaian tertutup, Hasanah? Bukankah cuaca panas sekali, summer, pasti nanti kamu tambah berkeringat di siang hari…”, ungkap Angelika. Dua orang wanita yang masih berusia dua puluh tahun-an itu berteman di bangku kuliah, sebangsa senegara, namun bedanya Hasanah telah memeluk islam beberapa tahun lalu. Hasanah cuma sedikit tersenyum, tampak mulai terbiasa dengan pertanyaan senada, dan selalu ia jawab dengan secuil kalimat, “Ini pakaian bagi muslimah, alias wanita muslim, Angelika. Dulu pertanyaan itu juga sering menggelayuti pikiran saya ketika melihat muslimah lain. Pakaian yang menutup aurat ini berlaku sepanjang musim, dan saya memakainya sebagai tanda cinta dan taat kepada Sang Pencipta…”
Jawaban yang demikian memiliki reaksi berbeda-beda. Ada teman Hasanah yang cuek, ada yang tetap ramah di depannya, ada yang bersikap antipati dengan segudang persepsi keliru mengenai hijab, ada pula yang bersikap sinis. Begitu pun Angelika, wanita muda yang cantik, populer di kalangan teman-temannya. Angelika memilih menjauhi Hasanah, “takut tertular gila” tampaknya. Malah pandangan matanya seperti merasa jijik, mengira-ngira bahwa Hasanah berpenyakit kulit, dan sebagainya. Jika Angelika doyan hanging-out bareng teman-teman dan menikmati minuman keras di bar atau café, Hasanah malah lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan, atau jika berkumpul dengan teman, hanyalah untuk urusan tugas kuliah. Hasanah itu ‘paling aneh’ di kampus, selalu pakai penutup kepala yang rambutnya tak pernah kelihatan, tak mau minum minuman beralkohol, dan tak mau dicium (oleh non-mahram, maksudnya), sedangkan “salam pertemuan dan perpisahan” di negeri ini adalah cipika-cipiki pakai bibir dengan siapapun, termasuk antar-tetangga, teman kantor, teman-teman kuliah lelaki maupun perempuan…(hiii, naudzubillahi minzaliik…)
Ada kalanya Hasanah risih dan merasa terpojok juga, apalagi ada muslimah lain yang tidak berhijab seperti dirinya. Maka tak sedikit orang beranggapan bahwa hijabnya adalah bentuk sikap ekslusif dan ‘extrim’. Manakala ia bertanya kepada saudari muslimah lainnya tatkala mereka berkumpul di sebuah Islamic Centre kota lain, ada berbagai komentar sisters yang melegakan hati dan menempa semangatnya kembali. Antara lain, “Hasanah, hampir semua muslimah di dunia, di tempat dengan jumlah muslim minoritas, merasakan hal yang sama. Satu saja beda antara kamu dan orang-orang sekitarmu, yaitu pengetahuan telah dilimpahkan oleh Allah ta’ala kepadamu, dan mereka belum mengetahui, namun banyak pula yang merasa lebih tahu padahal tidak tahu…bersabarlah, sister Hasanah, Allah telah mengirimkan tanda cinta khusus buatmu…” Ada pula yang turut mengenang kisah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam serta para sahabat yang tak luput dari ludah, cacian serta fitnah dari kaum kafir di masa dahulu.
Ada pula sister lain berpesan, “Bumi yang kita tempati sama. Tapi dunia kita yang berbeda. Semua manusia dilahirkan dalam keadaan suci dari rahim seorang ibu. Semua singgah ke ‘suatu dunia’, tapi memahami makna dunia itu dengan beragam perbedaan. Sosok yang berprilaku seperti Angelika dan cs-cs-nya mungkin menganggap dunia adalah tempat kepuasan dan kesenangan yang abadi, tujuan hidup menggapai mimpi-mimpi semu, memuaskan syahwat, memamerkan fisik dan harta kekayaan serta merasa harus selalu menggapai kepuasan diri secara lahiriah… Sedangkan sosok muslimah seperti dirimu, seperti kita semua terutama yang memasuki ‘dunia baru bernama Al-Islam’, memandang dunia sebagai tempat mampir saja. Kita diberitakan tentang hari akhir, tentang yaumil hisab, dan hakikat dunia bagi kita adalah perjalanan sesaat guna mencari bekal untuk keabadian di akhirat…”, penjelasan yang panjang, penuh semangat dan sangat mendalam maknanya.
Bagaimanakah dunia kita? Apakah tujuan hidup kita adalah ‘membesarkan anak-anak’ supaya lebih sukses daripada kita, ataukah mengumpulkan tabungan nominal, beli tanah sebanyak-banyaknya dan kalau perlu jangan habis-habis tujuh turunan, ataukah berupaya meningkatkan karir menuju ‘puncak kekuasaan’ agar populer di mata semua manusia? Oh, Tidak!
Banyak bayi, anak-anak sekolah, teman-teman yang masih kuliah, yang belum punya tabungan, yang belum punya rumah, dll, sudah meninggalkan dunia, mendahului kita. Ayat-Nya, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…” (QS. Ali-'Imraan [3] : 185). Dan setelah ‘beristirahat di alam kubur’, kelak ada hari kebangkitan, perhitungan amalan di dunia serta ketetapan-Nya akan ‘posisi akhir’ kita. Dan Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman, yang artinya, "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam (berkelompok-kelompok), supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya." (QS. Az-Zalzalah [99] : 6)
Lagi-lagi, bekal perjalanan yang kita cari, itulah dunia kita. Dan masa-masa mengumpulkan bekal, tidaklah berlebih-lebihan, kita ingin ‘bekal’ itu cukup, kita ingin keberkahan dan rahmat-NYA mengiringi langkah perjalanan ini. Harta benda, anak-anak dan keluarga merupakan sarana meraih kecukupan bekal tersebut. Rasululloh shallallaahu 'alaihi wa sallam memaparkan tentang dunia dan diri beliau, "Apalah aku dan dunia ini ! Sesungguhnya permisalan aku dengan dunia adalah seperti seorang pengendara yang tidur di bayangan sebuah pohon. Kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut." (HR. Ahmad, At-Tirmidzy dan Ibnu Majah). Subhanalloh!
Umar bin Abdul-'Aziz pernah berkata, "Dunia itu sesungguhnya bukan tempat yang kekal untuk kita. Allah sendiri telah menakdirkannya fana, dan kepada para penghuninya telah digariskannya hanya melewatinya saja."
Kita adalah pengembara, perjalanan ini ketika bertambah hari—bertambah dekat pula “pos” kita menuju alam kubur. Yang bisa kita lakukan adalah “sami’na wa atho’na”, kita bekali diri dengan ketaatan dan taqwa, Allah ta’ala melimpahkan penjagaan-Nya sepanjang waktu sehingga ketika diri dilanda gundah dan rasa minder pada manusia lain (yang notabene ‘status’nya sama sebagai pengembara juga), maka tak lain obatnya adalah senantiasa bertaubat, menambah rasa syukur dan kekuatan hati untuk bersabar.
Hasanah tetap tersenyum meniti ‘perjalanan’ hijrahnya, satu lagi hal lain nasehat saudarinya, “Duhai sister Hasanah, kepercayaan diri akan berbanding lurus dengan tingkat keimanan… Rasakanlah dalam nuranimu, ketika engkau makin dekat dengan Sang Ilahi, makin teguh memegang syariat, makin cinta pada-Nya, engkau tak lagi peduli akan ‘omongan atau sikap sesama makhluknya itu’, karena di kala itu yang engkau rasakan adalah hidayah Allah selalu di dekapanmu…engkau pasti sangat percaya diri karena senantiasa ada ‘pelindungmu’ alias sang maha pemilik super-power, adalah Allah ta’ala! Insya Allah…”
Semoga Allah ta’ala meneguhkan kemantapan jiwa kita dalam melewati perjalanan ini, bi khusnil khatimah...aamiin.
Jumat, 01 Juli 2011
♥♥♥ KETIKA AKHWAT JATUH CINTA♥♥♥
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...
Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...
Namun sebaliknya...
Ketika Akhwat Jatuh Cinta...
Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...
Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuahr asa yang tak semestinya…
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…
Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…
Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah,
kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...
Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
Karena yang ada adalah penderitaan…
Tapi ukhti…
Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…
Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…
Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…
Semua Akan Indah Pada Waktunya…
buat ukhti fillah, doa manis ini pedoman kalian:
Ya Allah… kurniakanlah kami pasangan yang soleh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…
kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…
oh Allah,
kami mohon ampun
atas dosa selama ini
dosa-dosa kami..
andai tak menjalankan perintahMu
andai tak pedulikan NamaMu
andai tenggelam melupakan diriMu
oh Allah,
sempatkanlah kami untuk bertaubat
untuk hidup di jalanMu
untuk penuhi keewajipanku
sebelum tutup usia ini..
sebelum kami kembali kepadaMu..
Allahumma Aamiin
♥♥♥salam cinta penuh kasih♥♥♥
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.236680226360791.70624.196481140380700