Berkutat dengan data dan member membuat perasaan mempunyai banyak rasa (ada manis, asam dan pedas) hehehe…jd inget iklan permen..rame rasanya. ^-^
Ditengah rutinitas dengan tugas kantor, kelap kelip tanda ada pesan di messenger online ku. Ketika ku check dari temanku Ayu. Ada apa ini, kok baru mulai chat udah pasang emotion nangis gini yaaa…
Ternyata masalah hatinya..oooo….noooo….ya, memang beberapa hari ini ku cek di akun jejaring sosial dia seperti ada something, tapi ku hanya menunggu waktu saja untuk bertanya. Belum sempat bertanya dia udah nangis gini yaaa.
Usut punya usut, ternyata dia sedang ada hubungan spesial dengan seorang ikhwan (ya lagi2 tentang virus merah jambu)..indah di awal sakit di akhirnya (menurut aku hehehe..).
Yang aku tau Ayu sedang dalam proses menunggu waktu untuk berpisah dengan pangeran hatinya yang sebentar lagi akan menjadi mantan pangeran hati. Belum masa itu terlewati ternyata dia sudah menjalin hubungan dengan orang lain. Bingung mau comment apa tentang kisahnya ini. Yang ada adalah rasa hopeless, kenapa dia tersandung masalah seperti ini.
Awal kisah dia bilang sebenarnya cuma berteman (ya ya…alasan yang slalu jadi alasan hehehe). Tapi ternyata ikhwan ini memberi tanda yang agak berbeda, perhatian bukan sekedar teman saja. Singkat cerita dari awal membantu Ayu, ikhwan ini mengakui ada hati dengan temanku ini. Satu bulan hubungan ini berjalan dan ternyata ikhwan ini tidak tahu klo temanku ini sudah menikah dan di ambang perpisahan. Ku fikir setelah ikhwan ini tahu dia akan mundur, tapi ternyata dia maju trus pantang mundur ( kayak perang aja..)
Tapi seperti dugaanku..ikhwan ini hanya siap di lisan bukan dengan tindakan (talk only no action). Dia suka tapi bulam siap untuk ke jenjang serius, itu kutangkap dari kisah teman ku ini. Ayu punya cerita klo ikhwan ini masih ragu dalam menanti masa perpisahan temanku ini dengan mantan pangerannya nanti. Terbukti dengan permintaan putus nyambung ikhwan ini dengan temanku.
Yang lucu n nyleneh dari ikhwan ini, dia minta Ayu untuk menyudahi komunikasi tapi dia sendiri masih menghubungi temanku berkali-kali (g kuat y pak jauh dari temanku ato……..-sensor-).
Yang membuat ku makin tersenyum mendengar background lingkungan n pola pikir ikhwan ini sebenarnya sudah bagus, teramat bagus lagi dengan tau aktivitas dia yang memang subhanallah luar biasa dahsyatnya. Tapi memang benar kata senior ku di kantor. Setinggi apapun ilmu seorang hanif dan sholeh dia hanya manusia biasa. Dan bisa terjatuh pula dikarenakan cinta, cinta itu sendiri tidak salah yang salah ada ketika merealisasikan rasa cintanya itu. Karena cinta itu memang fitrah dari Allah tinggal manusia yang harus pintar dalam mengemas rasa cintanya. Menjadi cinta yang indah bukan hanya sesaat tapi indah di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar